Ryan menggesek alat EKG lalu ia tekan ke dada Kisha, dalam sekejap tubuh Kisha seperti terkejut dan bergerak naik. Beberapa kali Ryan melakukan hal yang sama, tapi detak jantung Kisha tidak naik juga. Malah angka yang terlihat di alat itu terlihat turun, yang membuat Ryan semakin khawatir.
"Ayolah Kisha bangun! Jangan lagi-lagi kau lakukan hal yang sama seperti saat itu, bangun Kisha bangun!" pinta Ryan dengan sangat.
Ryan kembali memacu detak jantung Kisha, tapi yang terdengar saat itu malah suara lurus tanpa jeda pertanda jika tidak ada lagi kehidupan di tubuh itu.
"Tidak Kisha tidak, aku tidak mengizinkanmu pergi. Bangun Kisha bangun! Jangan pergi aku mohon!" ungkap Ryan sedih.
Berkali-kali Ryan mencoba untuk membuat jantung Kisha kembali berdetak, tapi tidak ada hasil yang memuaskan. Mata itu tetap tertutup, nafasnya pun berhenti. Ryan merasa gagal kali ini, karna ia tidak bisa menyelamatkan Kisha.
"Sudah dokter, tolong ikhlaskan nona" ucap Perawat ikut bersedih.
