Genggaman di tangan Kisha semakin erat, seakan-akan Ryan memaksa Kisha untuk cepat membuka suaranya dan mengikuti kata-kata pria itu. Tapi apa mau di kata, suara Kisha seakan hilang saat ia akan mengulangi kata-kata itu.
Entah apa yang terjadi, tapi takdir seolah melarang Kisha untuk mengucapkan janji suci pernikahan itu.
"Maaf, aku tidak bisa mengatakannya." ungkap Kisha sambil menunduk.
Pria yang menjadi pemimpin pernikahan mereka mengernyit bingung, lalu Ryan pun semakin menggenggam tangan Kisha dengan erat sehingga membuat Kisha merasa sakit.
"Ayolah sayang, jangan bermain-main di malam pernikahanmu." tukas Ryan dengan suara tajamnya seakan mengingatkan Kisha.
Kisha tidak bisa menatap Ryan, karna ia tau pria itu mulai merasa marah padanya. Kisha pun menunduk karna tidak bisa menatap wajah Ryan yang tampak tidak bersahabat itu, lidahnya benar-benar kelu untuk mengucapkan janji suci itu.