Kisha berbaring, dan menatap langit-langit kamarnya kosong. Entah kenapa, tapi Kisha merasa jika rasa sepi seperti ini selalu di rasakannya. Di tinggal oleh orang yang paling ia percaya seperti suatu keharusan, dan hal itu membuat sesuatu dalam diri Kisha merasa sakit dan sesak.
Memang, Kisha sudah mengingat beberapa memori lamanya. Hanya saja, memori inti dari ingatannya tidak juga terbuka. Seolah-olah, alam bawah sadarnya itu menolak untuk mengingat kembali masa lalunya.
'memang apa yang terjadi di masa lalu? Kenapa diriku seakan menolak untuk mengingatnya kembali? Lalu surat kakak, dan semua perkataan Richard. Apa maksud dari semua itu?' batin Kisha mempertanyakan.
Kisha terus memikirkan hal itu, hingga akhirnya ia tertidur dengan rasa penasaran yang menguasai hatinya.
Di pagi harinya, Kisha kembali terbangun dengan wajah lusuh dan rasa semangat yang tidak sedikitpun terlihat. Sepertinya pikiran Kisha sedang tidak baik saat ini, hingga membuat mood dan perasaannya kacau.