Krriiinggg
"Baiklah anak-anak, untuk pertemuan hari ini ibu cukupkan sekian see you" ucap bu Willi.
"See you" kata mereka serempak, sambil berhamburan dari kelas menuju kantin.
"Itu suara bukannya dari tadi kek bunyinya, kan dedek laper" gerutu Vania.
" Najong, jijik gue dengernya" sungut Ara.
"Bacoddd, yukk ahh ke kantin dedek takut kekurangan gizi kalo nggak makan" ucap Vania cengengesan.
"Wah ni anak belum tau rasanya usus dilurusin pake cangkul" ancam Ara menatap Vania, tapi yang ditatap hanya cengengesan gak jelas.
"Kalo kita debat disini kapan ke kantinnya oneng, gue udah laper nihh elah" sungut Vania.
"Lo yang duluan kenapa lo yang sewot!" Ara tak terima.
"Serah lo deh, cepet ayok ke kantin kan adu bacodd juga butuh tenaga broo. kuyy ahh lama amat " ucap Vania dengan menarik pergelangan tangan si oneng, ehh maksudnya Ara wkwkwk.
_________________
"Lo mau pesen apa onah?" tanya Ara.
"Sejak kapan nama gue ganti jadi onah, perasaan mah nama gue Vania" jawab vania so polos.
"Yaudah sihh nggak guna juga adu bacod sama lo" karena kesal Ara pun mengantre ke tukang bakso langganannya dan tak lupa juga ia memesan minumnya es teh manis tawar. ehh
Setelah menunggu, makanan yang dipesan pun datang. Karena perut sudah meronta-ronta ingin diisi, mereka langsung menyantap pesanannya itu sampai tidak menyadari ada seseorang yang baru saja duduk di meja kantin yang mereka duduki itu.
"Haii ra, boleh duduk disini nggak. Soalnya gue udah nyari-nyari meja ternyata udah pada penuh" ucap orang itu.
"Percuma gue larang lo Dani buat duduk disini, toh lo juga bakalan tetep ngotot duduk disini. Lagian nih ya apa lo nggak takut gebetan lo ngamuk, entar gue yang dituduh sebagai PELAKOR!" ucap Ara dengan menekankan kalimat akhirnya.
Dani Bagaskara, cowo yang selalu ngejar-ngejar Ara dari SMP. Wajahnya emamg cakep tapi dia tu Playboy kelas kakap, menurut info yang gue denger setiap gebetannya itu rela ngorbanin keperawanannya demi pacar bersama Dani. Tapi ya emang dasarnya cowok, udah dapet apa yang dia incar setelahnya langsung tinggalin gutu aja, para cewe yang ngejar-ngejar dia pasti matanya katarak semua dehh. lupakeunn.
"Ra, gue udah nih balik kelas yuk" ajak Vania dengan wajah memohon karena dia agak risih kalo ada Dani diantara mereka.
"Cabut" kini Ara yang menggenggam tangan Vania, agar cepat-cepat pergi dari kantin karena muak berhadapan dengan Dani.
Tanpa mereka sadari gerak-gerik mereka di perhatikan oleh seseorang yang baru saja menginjakan kakinya di kantin.
"Tunggu aja ra, lo boleh seneng-seneng sekarang, lo boleh jadi so berkuasa, tapi jangan harap lo boleh ambil apa yang udah gue cap sebagai milik gue. Ternyata buah jatuh nggak jauh dari pohonnya" ucap orang itu dengan penuh amarah dengan senyum miring yang terukir di bibirnya.