Saat sore, Jashmine diajak jalan-jalan dengan duduk di kursi roda didorong oleh Keenan. Mereka berada di sekitar taman rumah sakit, melihat beberapa anak bermain bersama orang tua mereka yang sedang duduk di kursi roda juga.
Jashmine termenung tidak bisa berhenti memikirkan siapa ayahnya. Meski dia tidak ingin ayahnya mengetahui tentang dirinya, dia ingin tahu seperti apa wajah ayahnya. Wanita itu teringat ibunya berkata bahwa sang ayah meninggalkan ibunya karena sudah menghamili wanita lain, itu berarti dia mempunyai seorang kakak. Lalu siapa kakaknya? Lelaki atau perempuan, entahlah siapa yang tahu?
"Sayang," panggil Keenan saat melihat Jashmine melamun. Dia berjongkok di hadapan kursi roda istrinya itu, menatapnya dengan intens sembari memegang tangan kanannya yang lembut.
"Apa yang mengganggu pikiranmu? Kenapa kamu terlihat sedih?"
"Tidak apa-apa," lirih Jashmine dengan tersenyum manis.