"Apa kamu kabur juga karena akan dijual oleh mama mu?" tanya Keenan sembari menatap Jashmine yang memunggunginya.
"Iya," singkat Jashmine kemudian kembali duduk di kursi meja makan. Dia memilih untuk meminum teh nya.
"Minumlah teh mu, sebelum dingin," serunya setelah minum, dia menatap Keenan yang mendudukkan diri di kursi meja makan berhadapan dengannya.
Keenan segera meminum teh nya sedikit demi sedikit sambil menatap Jasmine yang memalingkan wajah darinya. "Ceritakan saja apa masalah mu, mungkin aku bisa membantu," serunya kemudian.
"Besok aku harus menikah," ucap Jashmine.
Oh, tidak. Keenan merasa seperti dihantam batu pada kepalanya, perkataan Jashmine sungguh membuatnya seakan tidak rela, tidak rela jika menikah. Padahal, dia bukan siapa-siapa untuk gadis itu, bahkan baru tadi siang bertemu.