Jakarta 09:32 WIB
Sarah sedang duduk di taman samping rumahnya, menatap bunga-bunga bermekaran yang dihinggapi kupu-kupu cantik. Bunga tidak cukup menggambarkan dirinya saat ini, Sarah terlihat lebih buruk karena terus terukir semburat kesedihan di wajahnya. Air mata adalah sahabat yang selalu menemaninya, bayang-bayang Edward masih terus berkelana di benaknya. Wanita yang tengah hamil itu mengusap perutnya yang besar kemudian menatap birunya langit, membayangkan almarhum suaminya dapat melihat keadannya saat ini.
"Edward ... aku tidak tahu bagaimana akan melanjutkan hidupku ini. Aku tidak bisa melupakan mu, aku seperti telah mengalami kematian dalam hidupku, aku lelah ...!" Air mata kembali bercucuran. Untuk ke sekian kalinya Sarah menangis, tidak peduli di mana dirinya berada, jika ingatan tentang Edward kembali muncul di benaknya, maka dia tidak bisa menahan tangisnya.