"Aku tidak tahu, Yerazel. Terkadang aku merasa lebih baik, dan ketika merasakannya, maka aku merasa cukup bahagia."
Yerazel yang mendengarnya pun langsung menyunggingkan kedua sudut bibirnya mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh seseorang yang yang berada di hadapannya.
"Aku mengerti, kau merasa cukup bahagia sekarang. Apa yang membuatmu seperti itu? Bolehkah aku tahu jawabannya?"
"I-itu ... aku ..." Ametsa menggigit bibir bawahnya sembari memandang seseorang yang berada di hadapannya saat ini. "Dirimu."
Kedua alis Yerazel langsung terangkat setelah mendengar apa yang baru saja dikatakan oleh istrinya sendiri sehingga kini pria tersebut menghela nafas.
Akhirnya mereka pun kembali melangkahkan kakinya sudah sedikit menjauh dari Cafe. Keduanya berjalan dengan tangan yang saling menggenggam satu sama lain.
"Ametsa," panggil pria itu kepada seorang gadis yang berada di sampingnya. "Apa kau bahagia?"
"Ya, aku bahagia Yerazel," jawabnya dengan senyum yang begitu tulus.