Kini Ametsa sedang berada di depan sebuah restoran. Ia memutuskan untuk tidak terlalu lama di sana karena dirinya yang memikirkan Yerazel di rumah.
Gadis itu menghela nafas lalu berkata, "Pasti dia menungguku sedari tadi di rumah."
Sementara itu sedari tadi seorang pria terus saja berjalan ke sana dan kemarin menunggu seseorang dengan ponsel yang ada di tangannya itu.
Pria tersebut memikirkan Ametsa yang juga belum kembali membuat Yerazel menghela nafas. Ia sangat ingin menghubungi gadis itu, akan tetapi dirinya tidak ingin membuatnya merasa tak nyaman hanya karena terus menghubunginya.
"Apa yang harus kulakukan sekarang?" Yerazel mengacak rambutnya gemas, kemudian menyalakan ponsel dan kembali memandang nomor kontak Ametsa yang sangat ingin dihubunginya itu. "Ah, sudahlah, tidak perlu. Aku percaya dia sebentar lagi pasti akan kembali. Ya, aku juga yakin kalau dia pasti baik-baik saja."