"Ayo duduklah."
Yerazel yang sedari tadi terus berdiri memerhatikan seseorang yang berada di hadapannya pun, kini tersenyum mengetahui bahwa gadis itu baru saja selesai memasak.
Ametsa menyuruh untuk duduk sehingga Yerazel mau tidak mau harus menurutinya.
Saat ini pria itu melihat gadis di hadapannya itu yang sedang memindahkan masakannya ke atas meja makan, sehingga aroma masakan pun tercium.
Ametsa begitu bersemangat, gadis itu tersenyum setelah melihat masakan buatannya itu telah tersaji di atas meja makan.
"Aku akan mengambilkannya untukmu," ujar Ametsa.
Sementara Yerazel hanya diam saja memandang seseorang yang berada di hadapannya itu dengan begitu dalam.
"Ini dia untukmu, selamat makan," ujar Ametsa tersenyum.
"Terima kasih," sahut Yerazel yang baru saja mengalihkan pandangannya setelah beberapa saat tidak lepas menatap seseorang yang berada di hadapannya saat ini. "Biar aku yang ambilkan untukmu."