Jilly yang sedang berada di dalam mobil pun mengerutkan keningnya ketika melihat seseorang yang begitu dikenalinya tersebut itu melangkahkan kakinya berjalan ke arahnya sehingga membuat laki-laki itu menyunggingkan kedua sudud bibirnya tersenyum.
"Hay, Kak Jilly. Maaf, aku sedikit terlambat."
"Kau sedang apa di sana?"
"Aku ..." Ametsa menoleh ke arah di mana kursi taman berada, ternyata pria itu masih berada di sana dan sedang menunggunya membuatnya langsung kembali memandang Jilly dengan tersenyum. "Hanya sedang duduk saja."
"Aku ke sini ingin menjemputmu untuk bekerja," ujar Jilly. "Apa kau sudah siap?"
"O-oh, aku belum mempersiapkan apapun, bisakah kau menungguku di dalam lebih dulu?"
Laki-laki itu yang mendengarnya pun langsung menganggukkan kepalanya sehingga kini ia yang mengetahui hal tersebut menghela nafas sejenak sebelum dirinya memutuskan untuk menyetujuinya.