Mereka saling menatap satu sama lain cukup lama, seakan merasakan sesuatu yang baru dalam sebuah pertemanan hingga Akhirnya salah satu di antara mereka menyadarkan yang satunya membuat seorang pria yang berada di hadapannya saat ini terkekeh sembari memalingkan wajah ke arah lain.
"Maaf, aku tidak bermaksud membuatmu "
"Tidak masalah, aku cukup mengerti dirimu," ujar Ametsa terkekeh. "Terima kasih telah ada untukku selama satu hari ini. Semoga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi."
Untuk pertama kalinya pria itu menemukan seseorang seperti Ametsa. Gadis itu berterima kasih kepadanya hanya untuk waktu sesingkat ini dalam sebuah pertemuan.
"Ya, aku juga ingin berterima kasih kepadamu karena kau mau menerimaku sebagai teman."
"Tidak ada salahnya menjadi seorang teman, kau bisa menjadi teman siapapun, termasuk aku."
Adam menganggukkan kepalanya sebagai jawaban sebelum akhirnya pemuda tersebut menghela nafas seketika.
"Kalau begitu silakan kau masuk lebih dulu, Ametsa."