Saat ini Ametsa benar-benar merasa kebingungan dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Ia memang sudah terbiasa bermimpi, akan tetapi kali ini dirinya melihat sesuatu yang tidak biasa di sini. Pantas saja sejak awal gadis tersebut mulai merasa ada yang tidak beres di sini.
"Kenapa kau selalu mengabaikan ku, Ametsa?"
Ametsa dan sosok pria di hadapannya itu berbicara sembari berjalan, tentu saja gadis itu yang melangkah mundur karena melihat seseorang di depannya tersebut yang terus berjalan mendekatinya.
"Apa maksudmu?! Aku tahu kalau kau bukanlah pria misterius yang ku kenal!"
Pria di depan sana menghela nafas sejenak sebelum akhirnya kembali berbicara membuat Ametsa menghentikan langkahnya.
"Aku adalah Yerazel, suamimu dan ... takdirmu. Kenapa kau selalu berpikir bahwa aku bukanlah pria misterius yang kau maksud? Ini aku, Ametsa. Aku ada di sini, di depan matamu, di hadapanmu."