Setelahnya Ametsa langsung menarik pergelangan tangan Jilly dan membiarkan Daniel yang saat ini terdiam mematung di tempatnya memandang kepergian dari dua orang tersebut.
"Hah ... yang benar saja," gumamnya dengan kedua tangan yang berkacak pinggang. "Sabarlah Daniel, bukankah Ametsa berkata bahwa ini adalah hari Jilly untuk memenuhi janjinya?"
Laki-laki itu berusaha untuk menenangkan dirinya sendiri sehingga ia saat ini sedang mengusap dadanya sembari memejamkan kedua matanya. Dirinya benar-benar berusaha untuk tetap sabar meskipun sebenarnya hati dan isi kepalanya sudah meronta untuk diledakan.
Setelah dirasa sudah tenang, akhirnya Daniel pun memutuskan untuk memasuki restoran kembali dan menyusul kedua orang tersebut yang ternyata sudah mendudukkan diri masing-masing di meja makan yang tadi ditempati.