Karena itu Hanzo saat ini mulai mengangkat satu tangannya untuk mengusap puncak kepala dari seorang gadis yang sekarang sedang tertidur. Sepertinya ada sesuatu yang membuat Ametsa seperti ini, hanya saja gadis itu tidak pernah ingin mengatakannya.
"Gadis yang rapuh seperti Ametsa tidak boleh ada yang menyakitinya. Sudah cukup dengan semua penderitaannya itu, jangan kali ini."
Daniel yang mendengarnya pun langsung menundukkan kepala dengan kedua mata yang sudah berkaca-kaca. Laki-laki itu mendadak merasa bersalah karena selama ini selalu berharap akan ada hal baik yang menghampirinya berhubungan dengan Ametsa, meskipun sebenarnya itu tidak akan pernah terjadi.
Suatu saat nanti, atau mungkin tidak sama sekali. Tidak ada yang tahu akan apa yang terjadi kedepannya karena Daniel sendiri masih tak bisa melihat apapun tentangnya bersama Ametsa.