Vivi pun6 beranjak berdiri dari tempatnya dan memanggil pelayan untuk membayar minuman yang telah ia pesan.
"Tunggu!! Maaf aku terlambat." Seseorang datang dengan napas ngos-ngosan seperti orang yang baru saja melakukan lari marathon.
"Kau? Ilham kau datang juga?" ucap Vivi yang seolah tak percaya jika kini Ilham sudah ada di depannya dengan keringat bercucuran di keningnya.
"Vi, maafkan aku. Aku sudah sangat terlambat. Kau pasti menungguku sangat lama ya? Maafkan aku!" ucap Ilham yang meminta maaf berkali-kali karena merasa tak enak hati kepada Vivi.
"Oh, emm.. Tak apa, tak masalah. Lagi pula aku belum terlalu lama menunggu." tukas Vivi yang beralasan padahal yang sebenarnya ia sudah menunggu hampir satu jam, sendirian dan hanya menjadi pusat perhatian pengunjung lain dari restoran tersebut.
