Ucapan Adiguna memang sepenuhnya benar. Adiguna memang pria yang sangat bijak. Pria berkaca mata itu senang karna sepertinya Vivi setuju dengan aoa yang ia ucapakan dan ia sarankan.
"Kalau begitu biar Vivi coba pikirkan dulu. Tapi yang jelas Vivi akan tetap kembali ke ausie. Bagaimanapun vivi ingin cepat menyelesaikan kuliah Vivi disana."
"Apapun keputusanmu papa akan dukung. Asalkan saat kau kesana tak ada lagi yang mengganggu pikiranmu."
"Em.. Makasih papa." ucap Vivi sambil tersenyum tipis.
***
"Mas kita mau kemana sih?" tanya Seina pada Devan. Karena tumben-tumbenan suaminya mengajaknya pergi pagi-pagi begini.
"Kita akan pergi ke suatu tempat.".
"Memangnya mas Devan gak kerja?" Seina merasa heran karena biasanya suaminya itu paling sibuk dan selalu buru-buru ke kantor.
"Itu masalah gampang. Agak siangan dikit juga gak apa-apa."
"Tapi kita mau kemana?"
"Sudahlah lihat saja nanti."Jawab Devan sambil menyetir mobilnya. Ia ingin memberikan kejutan kepada Seina.
