Audia berjalan terburu buru menuju kelas nya, dikarenakan hari senin, gerbang yang biasa di tutup pukul 06.45 pun kini harus tertutup pukul 06.35.
audia datang tepat pukul 06.34 hanya dengan telat 1 menit saja maka dia harus menunggu di depan sekolah, untung saja tidak telat.
saat sampai di kelas nya Audia langsung menuju kursinya, saat di atur tempat duduk oleh bu mawar (guru audia) Audia mandapatkan Arya sebagai chairmate nya, Arya adalah lelaki blasteran belanda, sama seperti audia yang juga blasteran belanda.
ketika duduk di kursi nya audia langsung disuguhi oleh banyak pertanyaan dari arya.
"dari mana aja baru nyampe? bentar lagi upacara nih, telat kok hari senin?" tanya arya
"apa si cuma hampir telat 1 menit aja kok repot" gerutu audia
"DOR!" ??
"ASTAGAH" ucap arya dan audia barengan
"HAHAHAHA KALIAN KAGET YA? HAHAHA BIASA AJA DONG GAUSAH PANIK GITU" ucap nadia seraya tertawa.
"temen gatau diri" ucap arya sambil menggeleng geleng kepala nya.
"ya maaf, dasar tuan es gitu doang marah" ucap nadia
"terserah" jawab arya dingin
"jangan berantem gitu dong masa berantem? ga seru ah, gua duluan aja kelapangan upacara" ucap audia seraya pergi meninggalkan arya dan nadia, namun tangan di tahan oleh arya yang reflexs menarik tangan audia saat ingin meninggalkan nya.
"gua sama nadia ga marahan kok kita ke lapangan bareng ya di? mau kan kelapangan bareng gua?" tanya arya, entah kenapa emosi nya selalu luntur ketika dia bersama audia.
"lo ga marahan sama si nadia kan? gua ga mau punya temen yang marah marahan gtu, gaseru" ucap audia sambil mengerucutkan bibir nya, membuat semua orng yang melihatnya merasa gemas ingin menyubit pipi nya.
"enggk kok, yok ke lapangan bareng" ucap arya menggenggam tangan audia, tidak menjadi pemandangan yang luar biasa ketika audia bergandengan tangan bersama arya di sekolah karena semua penghuni sekolah tau kalau arya dan audia bersahabat sejak mereka kecil.
audia mengiyakan dengan cara menganggukan kepalanya, arya mengerti maksud audia dan langsung berjalan kelapangan, sesampai nga di lapangan audia dan arya baris di barisan kelas 7 karena sedikit telat audia dan arya mendapat kan barisan terakhir dimana barisan itu adalah barisan yang bersebelahan dengan kelas 8.
saat baris audia di depan arya karena tinggi badan audia sedikit di bawah arya hanya beda 5cm saja, di sebelah audia adalah kakak kelas. kakak kelas disebelah nya bernama fauzan, kakel yang terkenal pinter,baik,tinggi,bendahara osis, tp dongo.
"ehk ojan" sapa audia
"ehk di" sapa balik ojan seraya noleh kearah audia.
audia tidak melanjutkan perkataan nya, memilih diam dengan pandangan ke depan.
upacara di mulai, matahari menyinari lapangan upacara yang semakin lama semakin terasa panas.
saat pengibaran bendera audia ikut bernyanyi menyanyikan lagu indonesia raya, saat cuaca semakin panas audia merasa pusing di kepalanya, merasa ada yang aneh dengan dirinya, padahal dia sempat sarapan tadi pagi, pikiran nya kosong dan dia ambruk. untung saja arya yg di belakangnya dengan sigap menangkap nya, menahan audia agar tidak jatuh. guru yang sedang berkeliling untuk memastikan siswa agar tetap tertib pun melihat kejadian itu, dan menyuruh arya untung membawanya ke ruang UKS.
arya dengan sigap membopong audia menuju ruang UKS.
sesampai nya di UKS arya membaringkan tubuh audia di ranjang UKS, saat itu di ruang UKS hanya ada dira.
"DIR, DIR BANTUIN DIR AUDIA PINGSAN" ucap arya dengan tergesa gesa sambil mencoba mengatur nafas nya yang ter engah engah karena berlari membopong audia ke UKS.
"yudh lu duduk dulu aja biar gua kasih dia minyak kayu putih biar sadar" ucap dira lembut, tapi siapa sangka niat dira sebenarnya jahat dia sebenarnya tidak suka dengan audia karena arya terlalu dekat dengan nya, dira sebenarnya jatuh hati pada arya, tp arya terlalu fokus terhadap audia yang menyebabkan dira terabaikan.
tapi dira berfikir sejenak, kalau dia tidak benar benar mengobati audia, pasti audia pingsan lebih lama yang membuat arya khawatir dan arya akan semakin perhatian dengan audia karena audia sedang sakit, akhirnya dira memutuskan untuk mengobati audia dengan sungguh sungguh walau hati nya merasa sangat tidak ikhlas, terdapat tatapan kebencian setiap kali dira menatap mata audia.
beberapa saat kemudian audia sadar dan membuka matanya.
"hmm, gua dimana?" tanya audia seraya memcoba bangun dari tdr nya.
arya yang melihat itu pun langsung membantunya,
"lu tadi pingsan pas upacara" jawab arya
"oh, gua mau balik ke kelas aja" ucap audia seraya turun dari ranjang UKS.
"biar gua gendong" kata arya mencoba membopong audia.
"eittt, ga! nyari kesempatan aja lu, ga gamau gua bisa jalan sendiri" jawab audia tegas
"yudh coba aja jalan sendiri, kayak kuat aja" arya mengucapkan kalimat itu sambil melipat kedua tangan nya di dada.
saat sedang berdiri badan audia terasa sakit lagi dan kaki nya kram, akhirnya dia menyerah dan berkata pada arya.
"cepet gendong gua ke kelas" ucap audia sambil menatap ke arah lain
"coba dari tadi" jawab arya
"yudh cepetan! sebelum berubah pikiran" ucap audia dengan nada kesal
"iyaiya bawel!" jawab arya, yang langsung membopong audia, menuju kelas.
dari tadi dia memperhatikan kegiatan mereka sambil menahan rasa kesal nya terhadap audia
'awas kamu di!' batin dira
BERSAMBUNG.