Bagi Nathaniel, seorang pemuda yang bercita-cita menjadi figure skater terkenal, bukanlah sekedar omong kosong yang tak sengaja terlontar dari mulutnya saat dia masih berusia 3 tahun.
Pertandingan Olimpiade pertama yang dia lihat hari itu selalu terlihat menakjubkan, hingga membuat dia tak bisa melepaskan pandangan matanya pada salah seorang skater asal Jepang.
Saat pertama kali Nathaniel melihatnya berseluncur di ice rink, sebagian dari diri Nathaniel merasa kagum. Dia merasa seperti melihat dewa tengah memberkatinya dengan segala kesucian yang dimiliki oleh peseluncur itu, yang hingga saat ini telah mencuri perhatiannya.
Sejak saat itu, Nathaniel memiliki impian untuk menjadi seorang figure skater, agar suatu hari dia dapat bersaing dengan idolanya. Tetapi untuk menjadi figure skater handal dan diakui oleh seluruh dunia, perjalanannya masih sangat jauh dan ada banyak jalanan terjal di depannya. Dia harus bersabar, itulah kuncinya.
"Nathaniel! Perhatikan langkah kakimu!"
"Baik!" sahut Nathaniel.
Pengumuman Kejuaraan Dunia Figure Skating Junior sudah di umumkan. Nathaniel, pemilik darah keturunan Rusia dan Jepang itu sedang memforsir diri dengan latihan fisik demi menjaga bentuk tubuhnya agar selalu ideal. Namun, ketika dia sudah berada di atas es, Nathaniel juga sering terlihat melatih banyak teknik lompatan yang masih belum begitu dikuasainya.
Dalam Kejuaraan Dunia Figure Skating Junior kali ini, Nathaniel akan menjadi salah satu peserta termuda. Nathaniel mulai berlatih figure skating ketika dia berusia 3 tahun. Itu tahun yang tepat setelah dia bertemu dengan idolanya.
"Bagaimana?" tanya pelatih Nathaniel pada anak laki-laki yang tengah mengelap keringatnya yang bercucuran.
"Sepertinya aku masih perlu melatih kembali lompatan triple salchow dan axel ku."
"Baiklah. Ingat! Jangan memaksakan dirimu. Tubuhmu masih dalam tahap berkembang, akan bahaya kalau kamu sampai cedera di usia yang masih sangat muda."
Setelah bercengkrama sedikit dengan pelatihnya, Nathaniel kembali melatih urutan langkahnya dan lompatan yang akan dia gunakan pada Short Program dan Free Program (Free Skating).
Kejuaraan Dunia Figure Skating Junior yang di adakan tahun ini merupakan debutnya sebagai seorang peseluncur. Lalu, begitu menginjak usia 15 tahun dia akan mengikuti cabang Figure Skating Senior, dan ada kemungkinan dia bisa bersaing dengan idolanya yang begitu dia kagumi.
Figure skating pada dasarnya adalah skating indah yang memasukkan unsur seni di dalamnya. Cabang olahraga satu ini tergolong yang paling sulit diantara cabang olahraga lainnya. Pada penilaian figure skating sendiri merupakan gabungan dari 2 aspek penilaian yaitu TES (Technical Element Score) dan PCS (Program Component Score).
Pada TES yang dinilai adalah teknik skater berupa lompatan, putaran dan kerumitan gerak kaki. Figure skating sendiri sering di hubungkan dengan balet karena saat di ice rink para peseluncur terlihat seperti sedang menari dengan iringan musik. Tak jarang banyak peseluncur yang mengikuti les balet dan itu menambah biaya yang lumayan mahal. Lanjut, ketepatan blade (mata pisau) yang terdapat pada sepatu atlet peseluncur sebelum dan setelah melakukan lompatan juga masuk dalam penilaian.
Sedangkan, penilaian pada PCS yaitu dinilai dari ekspresi peseluncur, penjiwaan terhadap musik, ketepatan gerakan terhadap penjiwaan serta koreografi. Pada figure skating, ketepatan dalam memilih musik sendiri memiliki posisi yang cukup penting demi menunjang penampilan para skater yang berseluncur di atas ice rink, setidak-tidaknya para peseluncur dapat memikat hati para penonton dan menggiring mereka untuk bertepuk tangan.
"Apa kamu sudah memikirkan tema untuk program mu?"
"Sebuah mimpi," celetuk pemuda itu. Kemudian dia terdiam seperti memikirkan sesuatu dan kembali melanjutkan, "Tema yang kupilih adalah sesuatu yang akan membawaku pada mimpi dan harapanku."
"Tema yang sangat bagus. Aku yakin orang-orang akan menyukainya."
🍁🍁🍁
Di kamarnya, Nathaniel kembali memperdengarkan instrumen yang akan dia gunakan pada program pendek dan program bebasnya. Dia memang memilih sendiri lagu yang dia inginkan untuk debutnya sebagai peseluncur junior. Hanya saja, untuk koreografi mulai dari urutan langkah, loncatan berserta putaran, semua itu yang bertanggung jawab adalah pelatihnya. Semua pemain skater baik yang junior maupun senior juga, hampir seluruh koreografi mereka di tangani oleh pelatih dan sisanya mereka hanya tinggal menghafal urutannya. Cuma ada juga beberapa atlet figure skating yang membuat koreografi miliknya sendiri.
Untuk peseluncur indah junior, seperti Nathaniel, teknik lompatan yang akan dipakai oleh para peseluncur masih yang terbilang mudah. Alasannya? Karena beberapa pelatih sebisa mungkin ingin meminimalisir kecelakaan pada saat skater berseluncur. Apalagi di umur Nathaniel yang masih berusia 8 tahun. Dia masih memiliki banyak potensi yang belum dapat dia tunjukkan di umurnya yang terbilang masih sangat muda itu.
Nathaniel memejamkan matanya menikmati semilir angin malam. Di dalam kamar yang tak begitu luas itu, Nathaniel memasang poster idolanya di setiap sudut ruangan, tujuannya hanya satu yaitu agar dia lebih termotivasi.
Semenjak Nathaniel berlatih, setiap waktu yang dia miliki hanya dihabiskan untuk latihan dan belajar. Akan tetapi, karena peseluncur yang mulai berlatih sejak kecil, mereka tidak bisa bersekolah selayaknya anak normal yang pergi ke sekolah dan bertemu dengan teman-temannya. Walaupun tak semuanya bernasib sama, beberapa masih ada yang pergi ke sekolah layaknya anak lain di luaran sana.
Pada kasusnya, Nathaniel terpaksa harus home schooling dan itu membuat dia tidak memiliki banyak teman. Bahkan dia tidak bisa membuat ruang lingkup pertemanan di tempat dia berlatih, karena semua yang ada di sana adalah saingannya. Ponsel adalah satu-satunya jalan agar dia tetap bisa terhubung dengan kedua orangtuanya juga dunia.
Dunia skating mungkin terlihat benar-benar sangat menyesakkan dan terlihat menyedihkan. Tetapi Nathaniel selalu menikmati semua yang selama ini telah dia jalani dengan susah payah. Nathaniel percaya dengan pepatah yang mengatakan, "Usaha tidak akan mengkhianati hasil."
Kapan pun dia merasa putus asa, pasti kalimat itu akan terngiang di benaknya. Sejak kecil Nathaniel sudah memiliki sifat yang diturunkan langsung oleh ayahnya. Dia selalu optimis pada semua yang dia kerjakan, walau terkadang adakalanya dia merasa pesimis hingga membuatnya hilang rasa percaya diri.
Beratnya latihan membuat Nathaniel kehilangan berat badan yang cukup banyak. Dia telah beberapa kali ke rumah sakit karena mengalami gangguan anoreksia, suatu keadaan gangguan makan yang menyebabkan seseorang terobsesi dengan berat badan dan apa yang dimakannya. Selain itu, dia juga mempunyai riwayat penyakit asma, hal itu membuatnya sedikit terhambat untuk bisa mengikuti kegiatan secara rutin.
Malam ini dia memutuskan untuk tidur lebih awal, lalu ketika pagi datang, dia akan berlatih untuk menyempurnakan teknik lompatan yang belum dia kuasai. Jika dihari lain, biasanya dia akan menghabiskan waktu senggangnya dengan berlatih hingga tenaganya terkuras habis.
Beberapa pelatih pernah bilang bahwa Nathaniel salah satu murid yang paling memiliki potensi untuk menang dan punya daya juang yang tinggi. Hanya saja, bagi beberapa teman-temannya yang berlatih ditempat yang sama dengan Nathaniel, sering menganggap bahwa sifatnya itu sebagai sebuah ancaman tersendiri. Mereka akan mundur teratur jika Nathaniel sudah dalam mode serius.
"Kau siap Nathaniel?"
Pemuda itu menarik napas dan menghembuskannya perlahan. Dia lakukan berkali-kali sampai hatinya merasa tenang dan rasa gugupnya hilang.
"Hufftt..."
Kariernya sebagai seorang peseluncur baru akan di mulai. Dia juga harus bertahan dengan tekanan dari para penonton dan juri terutama. Seiring berjalannya waktu, ribuan lautan penonton memenuhi bangku di stadion.
Tepat saat Nathaniel berjalan menyusuri lorong menuju gelanggang seluncur es, matanya tak sengaja menangkap sesosok pria yang begitu ia kenali. Kulit yang putih, rambut hitam, senyuman yang ramah dan telah empat kali memenangkan medali emas pada Olimpiade Grand Prix Final.
Yuzuru Hanyu, dia adalah seorang figure skater asal Jepang. Namanya sangat terkenal hingga ke seluruh dunia, sekarang pun kalau kalian mencari namanya di mesin pencari, maka di sana akan menampilkan biodata dan beberapa fotonya. Dialah orang yang posternya terpajang di kamar Nathaniel.
Nathaniel pertama kali bertemu dengan idolanya ketika dia berusia 3 tahun, pertandingan seluncur indah yang begitu memesona. Sejak saat itu Nathaniel tidak bisa mengalihkan fokusnya dari monster kecil asal Jepang yang telah mencuri hatinya.
Nathaniel dengan rasa gugup yang menyelimutinya memberanikan diri untuk menyapa.
"Permisi!" panggil Nathaniel dengan suara lantang membuat orang yang berdiri tak jauh darinya menoleh ke arah Nathaniel.
"B-Begini... Aku hanya ingin mengatakan kalau aku adalah penggemar beratmu. Terima kasih dan sampai jumpa!"
Nathaniel pergi sambil menahan rasa malunya. Dia merasakan pipinya yang terasa panas dan telinganya yang berubah warna jadi merah muda saat dia merasa malu. Dia mengusap dadanya, berusaha menenangkan hatinya untuk beberapa saat sebelum dia terjun ke ice rink dan menampilkan kemampuannya pada khalayak ramai, orang-orang yang saat ini tengah menyaksikan debut pertamanya di dunia figure skating.
"Rileks. Kamu harus tenang, mengerti? Lakukan seperti saat latihan."
Nathaniel hanya menjawab dengan anggukan. Suara sorak-sorai tepuk tangan penonton memenuhi arena pertandingan.
"Ini adalah waktuku untuk bersinar."
🍁🍁🍁
TO BE CONTINUE
—————
*Salchow : dilakukan dengan lepas landas dari belakang bagian dalam satu kaki dan pendaratan di bagian belakang tepi luar dari kaki yang berlawanan.
*Axel : lompatan yang dimulai dengan tubuh condong ke depan, lalu langkah kaki kiri maju sedikit ke depan, menarik kembali lengan, dan melompat.
*ice rink : gelanggang es
*short program : dalam bahasa Indonesia berarti program pendek, jangka waktunya hanya sekitar 2 menit.
*free program : dalam bahasa Indonesia berarti program bebas, jangka waktunya sekitar 4 menit lebih panjang dari short program.
*skater : peseluncur.
*figure skating : seluncur indah. Cabang olahraga yang didirikan oleh ISU (International Skating Union).
*figure skater : peseluncur indah.