Pertama kali Emel Raymond bertemu Mardelana saat ia pergi ke Bar, sebuah tempat yang dipikirnya bisa membuatnya menghilangkan stress yang sedang menguras tenaganya.
Raymond tentu saja menikmati minuman keras itu, yang dituangkan oleh pelayan Bar. Ia membiarkan telinganya penuh dengan kebisingan musik yang kuat, serta berbagai lekuk tubuh manusia yang menari tepat di depannya.
Seperti dunia mau runtuh saja, itulah perasaan Emel Raymond saat itu. Istrinya Sara meninggal dunia tepat di hadapannya, tanpa ia bisa berbuat apa-apa. Sara meninggalkan Dara yang masih balita, Emel sendiri tidak tahu cara untuk mengurus anak.
Menangisi kemalangan istrinya dan mengutuki dirinya sendiri karena tidak becus, Emel larut dalam kesedihan yang panjang selama berhari-hari.
Saat hari mulai gelap, Bar dipenuhi oleh orang-orang yang ingin melepaskan penat. Dan Mardalena terlihat oleh mata Emel saat sepasang bahu mereka bertubrukan, karena Emel terlalu mabuk.