"Untuk apa mencari kekasihku?" Darlie mendengarkan perkataan kak Dara dan masuk ke dalam pembicaraan.
Menyadari keberadaan Darlie, dengan cepat tangan kak Dara menyembunyikan foto aku dan Polin, masuk ke dalam saku celananya.
"Ngak. Kami hanya penasaran saja kau simpan Megy di mana. Dia sama sekali ngak kelihatan soalnya!" Ujarku sambil melirik celingak celinguk ke sana kemari.
Darlie menatapku dengan ekspresi konyol. "Aku pikir kamu pintar, tapi ternyata ngak punya otak!" Kata Darlie sedikit bercanda.
"Apa maksudmu?" Aku terbawa emosi.
"Tenanglah Shel." Kata kak Dara menahan emosi yang sebentar lagi, mungkin akan meluap.
Darlie melihat kami berdua, ia membawa jari telunjuk dan tengahnya menunjuk matanya, lalu mengarah pada kami berdua. "Aku akan mengawasi kalian." Ujarnya lalu pergi begitu saja.
"Fiuh!" Dara bernapas legah.
"Jadi bagaimana soal saran kakak yang tadi, kamu akan melakukannya?" Dara kembali bertanya saat Darlie pergi menjauh dari hadapan kami.