Sesampainya di kampus, benar Polin menjemputku. Dia mengantarkan aku pulang ke rumah. Aku mengkontak kak Dara, tapi tidak ada jawaban dari teleponku.
"Dara mengangkatnya?"
Aku menggelengkan kepala. "Tidak. Kak Dara tidak mengangkat teleponku dari tadi. Kakak bisa lebih cepat? Aku khawatir."
Polin memacu mobilnya lebih cepat. Saat kami sampai rumah, aku buru-buru masuk ke dalam rumah. Akan tetapi, kak Dara tidak berada di sana. Seakan menghilang tanpa memberi kabar sama sekali.
"Kak, gimana donk. Kak Dara ngak ada, dia juga ngak memberikan kabar apa-apa. Bagaimana kalau kita lapor polisi?" Aku sangat panik ketika tahu tidak ada orang di dalam rumah.
Polin membantu aku untuk berpikir. Dia cukup bisa berpikir dengan tenang, disituasiku yang cukup kacau. "Tenang dulu Shel. Kemarin apa kamu masih bisa menghubungi Dara?"
"Kemarin sih kak Dara nge-chat aku."
"Apa katanya?" Tanya Polin.