Aku mencoba berpikir tentang kemungkinan keberhasilan strategi yang Emely ajukan. Ide Emely pantas untuk dicoba, paling tidak kita punya rencana yang bisa untuk dijalankan. Dari pada tidak ada strategi sama sekali kan?
"Jadi bagaimana menurutmu, El?" Elsa belum mengeluarkan suaranya untuk menyetujui strategi, yang membuatnya jadi pemeran utama dari keberhasilan yang akan tim kami raih. Makanya Emely perlu persetujuan dari Elsa untuk itu.
"Aku setuju." Jawab Elsa.
"Baiklah, kalau begitu mari kita coba." Tutur Emely.
Emely kemudian menjulurkan tanganya sambil berseru: "Tim Blink, bisa!"
Elsa pun meletakkan tangannya di atas tangan Emely, lalu berkata: "Bisa!"
Aku hanya terpaku dengan kelakuan kedua orang tersebut. Lagi-lagi mereka melirikku dengan wajah yang penuh tanda tanya. "Tim Blink?" Maksudnya sejak kapan tim kita di sebut Blink? Aku ngak mengerti dengan setiap hal yang mereka pikirkan dan lakukan secara gamblang.