Aku keluar dari kamar dengan perlahan menuju dapur. Aku yakin harus membuat sarapan bagi orang yang sudah bertambah di dalam rumah, sebelum aku ke kampus. Tapi aku ngak yakin harus meninggalkan kak Dara dengan Megy berdua saja. Karena sudah absen kemarin, Darlie juga harus ke kantor hari ini. Pastinya sudah banyak pekerjaan yang menumpuk.
"Shel, kita harus bicara." Darlie datang menghampiriku.
"Ya, aku setuju. Kita memang harus bicara." Tuturku penuh makna.
Aku membuatkan teh yang tidak terlalu pekat untuk kami nikmati. Setidaknya pikiran kita harus jernih, jika ingin bicara 4 mata.
"Soal..." Kami berdua sama-sama mengeluarkan kata yang sama.
"Kau duluan saja." Ujar Darlie mempersilahkan aku untuk duluan mengatakan, apa yang ada di dalam isi pikiranku.
"Kau saja yang duluan." Kataku kembali mempersilahkan Darlie untuk berkata-kata terlebih dahulu.
"Baiklah." Kata Darlie, lalu mengambil teh yang aku seduh dan meminumnya seteguk.