Polin diam aja, padahal biasanya dia akan memberikan aku saran atas apa yang baru saja terjadi. Apalagi aku kan habis bertengkar dengan sepupunya. Walaupun memang bukan sepupu secara langsung.
Polin kemudian berhenti di depan sebuah apotek. Aku bertanya-tanya sebenarnya apa yang dia perlukan di situ. Tak tahunya dia membelikan aku obat untuk luka yang bertambah di bagian tubuh ku.
"Kenapa beli obat lagi. Bukannya ada di rumah Megy ya?" Aku bertanya-tanya dengan sikap Polin yang menurutku terlalu berlebihan.
"Salep yang aku beli lebih baik dari yang Megy punya. Lagian kau harus merawat luka yang ada diwajahmu agar tidak berbekas." Kata Polin sambil memberikan aku kresek berisi salep, yang aku tahu harganya tidaklah murah.
"Aku akan menganti uang kakak nanti." Ujar ku setelah memastikan obat yang ia beli.
"Jangan coba-coba menggantinya." Kata Polin.