Willy menghela pasrah, sampai sekarang ia tidak pernah bisa mengerti Shela.
"Apa kau tahu Shel, dari dulu sampai sekarang aku tidak pernah bisa memprediksi apa yang akan kamu lakukan. Akan apa yang kamu tidak inginkan dan apa yang kamu inginkan, sebab bagiku kamu terus berubah-ubah."
Shela mengalihkan pandangannya kepada Willy yang saat itu sedang menyetir, "Maafkan aku, soal kata-kataku kepada kamu tempo hari kepadamu. Aku hanya nggak ingin kamu mengharapkan sesuatu dari aku Wil, sebab kamu tahu sendiri kan bagaimana ceritaku? Aku tidak bisa dengan egoisnya meminta kamu untuk terus menyayangi aku, sedangkan aku akan menikah dengan orang lain."
"Aku tahu kok kamu tidak serius. Tapi biar bagaimana pun, waktu itu aku sangat sakit hati. Aku ngak pernah menyangka bahwa kamu akan berkata seperti itu padaku, dengan pandangan tatapan yang melihat aku dengan hina." Tutur Willy, sambil fokus menyetir.