Ada hal yang tidak terlihat oleh Darlie dan Selo saat mereka berbicara dengan Pramu. Namun hal yang tidak terlihat itu, dapat dirasakan oleh Polin yang bukan cucu kandung dari Pramu Wijaya.
Perasaan Pramu Wijaya yang sebenarnya, dan kasih sayang Pramu yang tulus kepada cucunya tersebut.
"Kenapa kau tidak pergi, seperti ke dua cucuku yang lainnya?" Tanya Pramu Wijaya.
"Aku akan menemani kakek." Jawab Polin.
Pramu tersenyum. Ia tahu bahwa hanya Polin yang akan mengerti, arti dari semua yang Pramu telah lakukan.
"Bukan kah kamu seharusnya juga marah kepadaku?" Ujar Pramu, sambil memandangi anak laki-laki yang sedang duduk di bangku meja makan bersamanya.
"Atas dasar apa aku harus marah kepada kakek?" Polin bertanya balik kepada Pramu Wijaya.
"Kalian sudah dewasa, dan aku terus menyelidiki tentang kehidupan pribadi kalian. Apa kamu tidak kesal?" Pramu kini sedang mencoba untuk mencari tahu pemikiran Polin.
"Aku kesal." Jawab Polin dengan nada yang cukup tegas, namun ramah.