"Maaf ya." Ujar Polin.
Diana tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Polin. Sebenarnya dia minta maaf untuk apa?
"Maksud kamu?" Tanya Diana untuk memastikan apa yang ada di dalam pikiran pria tersebut.
"Ngak, bukan apa-apa. Kita masuk sekarang." Ujar Polin, lalu mendorong kursi roda Diana, untuk memilih meja.
Saat mereka masuk, aroma wangi bunga sakura sebagai simbol kebahagiaan terpancar menyerbak masuk ke dalam aroma penciuman mereka. Meja yang dihiasi dengan mawar merah sebagai lambang cinta dan gairah penuh kasih, membuat suasana di tempat itu cocok untuk dating.
Mungkin saja Polin tidak menyadari hal itu, karena dia kurang peka. Akan tetapi, Diana sangat senang bisa berada di resto tersebut bersama dengan Polin.