Darlie benar-benar panik melihat Megy yang mengalami pendarahan. Tiba-tiba lelah Darlie hilang begitu saja, dan dengan tangan yang sedikit gemetar ia membawa Megy ke rumah sakit.
Darlie membawa Megy masuk ke kursi samping sopir, lalu buru-buru bergerak masuk ke kursi pengemudi.
Megy tampak begitu kesakitan, ia hendak mengerang saking sakit yang begitu hebat menghampirinya.
"Sabar ya sayang, kita akan segera pergi ke rumah sakit." Ujar Darlie. Pria itu sendiri tampak cemas. Ia berkeringat di sekitar jidatnya, dan jantung Darlie berdetak dengan kencang.
"Sayang, tolong bawa aku ke tempat dokter yang biasa kita pergi check up yah. Aku tidak mau dokter yang lain. Please..." Kata Megy dengan terengah-engah.
"Tapi Meg, bagaimana kalau klinik itu tidak memiliki persiapan untuk keadaan darurat kamu?" Darlie ingin Megy ditangani di rumah sakit yang lebih besar, dibandingkan sebuah klinik.
"Sayang, aku hanya mau dokter itu." Megy berkeras.
"Aaaa! Sakit..." Tiba-tiba Megy mengerang.