Kata-kata yang dikeluarkan oleh Selo, membuat Polin jadi bersiaga. Dia tahu, keberadaan wanita yang dicumu oleh Selo adalah Shela. Tapi Selo tetap harus mendapatkan hukuman atas apa yang telah dia perbuat.
"Bagaimana, mau tau ngak dia ada di mana?" Tanya Selo sambil tersenyum, merasa menang.
Polin pun mengambil tempat duduk di depan Selo, ia menatap serius wajah Selo saat itu. Tatapannya itu menandakan bahwa dia benar ingin mendengarkan di mana posisi Shela saat itu.
"Baiklah. Karena kita sudah sepakat, sebaiknya kau mencatat baik-baik apa yang mau aku katakan, karena aku tidak akan mengulangnya dua kali." Ujar Selo dengan yakin. Kini dia merasa bahwa dia telah memenangkan pertarungan.
Polin tidak berkata apapun. Dia hanya menunggu Selo untuk menyebutkan di mana Shela sekarang.
Polin menyandarkan punggungnya ke sofa. Pura-pura melirik ke arah lain, padahal dia benar-benar menginginkan informasi itu.