Darlie mengusap air mata Megy, "It's okay. Aku bisa mendengarkan penjelasan kamu nanti." Kata Darlie Wijaya dengan lembut.
"Bukan untuk kamu. Aku ingin menjelaskan semua yang terjadi pada kakek. Karena aku tidak ingin ada salah paham terus diantara kita. Apalagi jika kita berniat untuk serius ke depannya." Ujar Megy.
"Anak yang kamu kandung bukanlah anak dari cucu saya, lalu kenapa kamu dengan percaya diri mengatakan bahwa kalian akan membawa hubungan kalian ke jenjang yang serius?" Pramu menyangga.
Darlie tak habis pikir dengan kakeknya. Bisa-bisanya kakek yang ia hormati mengeluarkan kata-kata kejam seperti itu kepada Megy.
"Bukankah kakek sudah keterlaluan? Aku tidak tahan lagi. Anak yang dikandung Megy adalah anak aku kek. Tidak ada yang akan merubah fakta itu!" Hardik Darlie. Untuk pertama kalinya, Darlie terlihat marah besar di depan Pramu. Hal itu menjadi wajar bagi Pramu, mengingat Darlie yang pernah sangat mencintai Megy.
