Tampaknya bukan hanya Polin yang lari terburu-buru menuju ke kediaman Pramu Wijaya. Namun Darlie pun melakukan hal yang sama. Kedua pria tersebut dengan cepat meninggalkan pekerjaan mereka dan bertemu dalam satu ruangan dengan Pramu.
Meskipun wajah Polin seakan mau bertanya, namun tetap saja di depan Pramu dia tidak akan berbuat kegaduhan. Berbeda dengan Darlie yang datang dengan kehebohan.
"Kakek, di mana Shela? Kakek ngak memaksa dia buat tanda tangan surat perceraiannya dengan aku kan?" Darlie berkata dengan buru-buru sampai tidak menyadari bahwa Polin juga berada di dalam ruangan tersebut.
Pramu pun memandang cucunya tersebut. "Apa kalian berdua sangat menyukai Shela?" Tanya Pramu Wijaya, sambil menoleh ke arah Polin juga.
"Maksud kakek?" Darlie baru menyadari bahwa Polin juga berada di dalam ruangan tersebut. "Kamu kenapa bisa ada di sini?" Ujar Darlie tertuju pada Polin Wijaya.