Itor menatap tajam Shela, tapi Shela biasa aja dengan tatapan itu. "Jangan pasang wajah kek gitu napa!"
"Habisnya kamu main-main sama harta berharga aku." Kata Itor bergumam.
"Iya, aku minta maaf. Lagian ngak ada yang lecet juga kan!?" Shela membela diri.
Itor menghela nafas pasrah. Iya tahu sejak dulu ia tidak bisa menang melawan Shela dalam hal apapun itu.
"Sekarang sebaiknya kau katakan dengan jujur, siapa mimpi senja?" Shela mulai membuka pembicaraan dengan tampang yang serius.
"Aku ngak tahu Shel. Kan aku sudah bilang semuanya ke kamu kan tadi." Jawab Itor bingung menjelaskan kepada Shela.
"Kamu kan hacker handal, masa ngak bisa cari tahu sih." Cerotos Shela, geram dengan tingkah Itor.
"Harus berapa kali sih, aku harus mengulang kata-kataku Shel!" Itor semakin lelah. Rasanya ia sangat menyesali keputusannya untuk bertemu dengan Shela. Karena sekarang semua tenaganya telah habis terkuras.