Sudah saatnya aku memikirkan masa depanku sendiri dan berjalan ke arah yang aku inginkan. Mungkin begitulah pemikiran Shela saat itu.
Ia duduk merenung di depan jendala, sambil memegang segelas macha di tangannya. Merekam kembali setiap memori yang telah terjadi saat dia berada di keluarga Raymond.
Ketukan pintu rumahnya memecah keheningan saat itu. Sungguh sebenarnya dia tidak ingin bertemu dengan siapa-siapa untuk waktu yang lama.
"Shel, ini aku." Terdengar suara berat memanggil nama Shela.
Meskipun samar, Shela tahu siapa orang yang sekarang berdiri di depan pintu rumah tersebut. Sedikit malas Shela menaruh gelas machanya dengan kaki yang setengah melangkah menuju ke pintu utama.
Shela membuka pintu rumah itu dengan perlahan, Darlie dengan cepat masuk ke dalam rumah tersebut tepat sebelum Shela membuka pintunya lebar.
"Kok lama?" Ujar Darlie sedikit kesal.