Entah seperti apa jadinya jika San tidak cepat-cepat membawa Sharon ke Rumah sakit. Setelah apa yang terjadi kepada sahabatnya tersebut membuat kedua laki-laki itu yang baru saja mendengar ceritanya pun begitu sulit untuk mempercayainya.
Bahkan, Aldera sendiri benar-benar tidak menyangka bahwa apa yang dialami Sharon begitu menyakitkan sehingga merasa menyesal karena tak tahu-menahu tentangnya.
"San, lo enggak ada niatan buat cegah dia pergi ke Belanda?" tanya Van.
Mendengar hal itu membuat San tidak bisa mengatakan apapun lagi. Ia benar-benar tidak bisa memaafkan Julian yang sudah melakukan ini kepada putranya yang selalu dirinya bangga-banggakan itu.
"Gue enggak bisa, Van. Mungkin ini yang terbaik buat dia, dan gue juga ngerasa kalau Papa pasti bakal berulah lagi."
Van langsung menghela nafasnya. Laki-laki itu mengangguk mengerti. Jika sudah seperti ini, ia pun harus siap berpisah dengan Sharon kapan saja dan dirinya percaya bahwa ini memang yang terbaik untuknya.