Tak terasa waktu pun cepat berlalu, kini Van, Sharon dan Vin masih berada di rumah Aldera. Setelah asyik bercanda tawa bersama tadi, akhirnya salah satu dari mereka ada yang merasa kelaparan membuat si pemilik tempat harus membuatkan makanan untuk mereka bertiga.
Aldera menoleh menatap adik dari Van yang kini tengah memberengut kesal, hal itu tidak lepas dari pandangannya sedari tadi. Sepertinya menyenangkan jika memiliki saudara, tidak seperti dirinya yang sendiri di Rumah sebesar ini. Mengetahui itu ia langsung tersenyum kecut, menurutnya tidak ada artinya semua kemewahan ini.
"Kenapa lo? Laper?" tanyanya pada Vin yang langsung diangguki oleh laki-laki itu. Sedangkan Van sebagai kakaknya sendiri pun hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah adiknya itu.
"Nyusahin banget lo," ujar Van pada adiknya. Laki-laki itu melihat Vin yang kini bersandar dipunggungnya sembaru memeluknya dengan erat.