Kemarin setelah mengantarkan Aldera ke Rumah sakit bersama adiknya Van, ia langsung bergegas pulang untuk meminta bantuan Papanya. Setahunya, Papanya itu memiliki kerabat yang ahli melacak seseorang.
Kini Sharon sedang berada di Sekolah, berangkat bersama dengan San. Hubungan mereka masih tak baik-baik saja, terbukti selama perjalanan meskipun dalam satu mobil yang sama, tak ada satu pun diantara mereka yang menoleh atau mencoba membuka suaranya lebih dulu. San sibuk dengan ponselnya, sedangkan Sharon sibuk mengemudi.
Akhirnya mereka pun sampai diparkiran Sekolah. San sudah lebih dulu pergi keluar dari mobilnya tanpa menoleh kearahnya sedikit pun, Sharon yang melihatnya hanya bisa menghela nafas lalu menggelengkan kepalanya.
Ketika hendak membuka pintu mobilnya, ponsel miliknya berdering, ternyata itu dari Aldera, tanpa pikir panjang Sharon pun langsung mengangkat panggilan tersebut.