Di sebuah ruangan yang dimana Via saat ini sedang mencoba menghilangkan traumanya di masa lalu itu, kini gadis itu sedang memejamkan kedua matanya dengan kedua tangan yang mengepal serta kening yang berkerut.
Saat ini seorang psikiater yang selalu membantu gadis itu untuk sembuh melihatnya sendiri bagaimana Via yang sekarang kembali berkeringat di sekitar leher dan pelipisnya itu.
Kemudian ia melihat bagaimana seseorang yang sedang berbaring di hadapannya itu saat ini sedang bergerak tidak nyaman menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri hingga dimana dirinya merasa cukup dan langsung menghentikannya.
"Via, bukalah matamu," ujar seorang wanita yang saat ini sedang memegang melihat penelitiannya tentang perkembangan gadis di hadapannya tersebut.