Aldera menggeliatkan tubuhnya kala ia merasakan sebuah tangan yang mengusap puncak kepalanya. Perlahan, laki-laki itu mulai membuka kedua matanya dan mendapati seseorang yang saat ini sedang berdiam memperhatikannya sembari menangis.
Laki-laki itu terdiam cukup lama, dirinya tidak pernah menyangka bahwa wanita itu akan datang mencarinya sampai kesini. Padahal, Aldera sangat ingin menghindarinya dan tak ingin siapapun mengetahui keberadaannya saat ini.
Lihatlah, bahkan Aldera tidak bisa bergerak sama sekali ketika menyadari wanita itu yang masih mengusap puncak kepalanya penuh perhatian. Entah apa yang dirasakan olehnya saat ini, sebuah rasa sakit atau kerinduan terhadap sesosok Ibu?
"Good morning, Aldera." Terdengar sangat parau bahkan ia sampai merasakan sesuatu yang sesak sedang menggerogoti hatinya. Kedua manik matanya tidak bisa dirinya palingkan membuat laki-laki itu merasa kesal.