Begitu Martin dan Eliza kembali masuk ke dalam rumah, Brian menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan Imelda. Pria itu menyentuh jemari tangan istrinya lalu menciuminya berulang kali. Brian hanya ingin melihat Imelda tak kesal terhadap dirinya.
"Bagaimana aku bisa berpaling darimu, Sayang? Hanya dirimu yang selalu berhasil menggetarkan hatiku," rayu Brian Prayoga pada seorang wanita yang sedang mengandung anaknya.
"Jangan merayuku, Brian!" peringat Imelda pada suaminya. Dengan sengaja, ia membuang muka agar tak memandang pria yang berstatus sebagai suaminya itu.
Brian tersenyum tipis mendengar nada protes istrinya. Ia tak ingin membuang waktu hingga membuat Imelda semakin kesal terhadapnya. Pria itu mulai mendekatkan wajahnya lalu mengecupi telinga, turun dan beralih ke leher.
"Hentikan, Brian! Kita sedang di luar ruangan," protes wanita yang mulai memejamkan matanya saat Brian mulai menghujaninya dengan banyak ciuman lembut dan penuh perasaan.