Chereads / AKHIR KISAH FAREL / Chapter 3 - Part 2

Chapter 3 - Part 2

Dokter dan suster tengah menangani ayah Zenata yang bernama Zaki.

Setelah selesai, mereka pun keluar dari sana. Zenata masih setia menunggu Zaki di sana. Melihat dokter dan suster yang ke luar dari ruangan, Zenata langsung berdiri dari duduknya.

"Gimana keadaan ayah saya dok?" tanya Zenata panik.

"Ayah anda kondisinya sudah membaik tetapi beliau belum sadarkan diri. Mungkin ini efek kelelahan karena berjalan terlalu jauh, dehidrasi dan juga kelaparan yang membuat lambungnya kambuh." ucap dokter itu. Zenata menutup mulutnya. Ia meneteskan air mata.

"Jadi, boleh saya lihat ayah saya?" tanya Zenata.

"Silahkan..." ucap dokter itu.

"Makasih dok.."

"Sama-sama.. kalau begitu saya permisi." pamit dokter itu yang diangguki oleh Zenata. Zenata kemudian memasuki ruangan di mana ayahnya dirawat, disusul oleh Aldo.

Zenata memeluk ayahnya yang masih belum sadarkan diri.

"Ayah... Ayah bangun.... Zenata ada kabar baik buat ayah... Zenata akan wisuda tahun ini yah... Ayah seneng kan?? Ayah... hiks.... bangun yah..." ucap Zenata terisak.

"Ayah kamu akan segera sadar kok Ze.." ucap Aldo.

"Eh? Mas yang nolongin ayah.. Mas masih di sini?" tanya Zenata.

"Iya Ze... Maaf ya.."

"Iya mas gak apa-apa kok... Mas, Zenata boleh minta tolong gak?"

"Apa Ze?"

"Tolong jagain ayah sebentar, Zenata mau urus administrasi dulu."

"Eh gak usah Ze... semuanya sudah saya urus."

"Eh? Saya ganti ya mas.."

"Gak usah.. uangnya buat kamu wisuda aja.."

"Tapi masnya udah banyak banget nolongin kita."

"Gak apa-apa... Saya Aldo.." ucap Aldo mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri.

"Sa-saya Zenata mas... " ucap Zenata membalas uluran tangan Aldo dengan gemeteran.

"Saya panggil kamu Zeze ya? Jangan gugup Ze.. santai aja.." ucap Aldo tersenyum..

"I-iya mas.." ucap Zenata gugup.

Aldo lalu tersenyum.

Tak lama, Zaki sadar.

"Ayah... Ayah udah sadar... Ayah harus makan ya.. minum... Ini aku udah bawain makanan dan minuman buat ayah.." ucap Zenata.

Zaki hanya menggeleng.

"Makan ya yah... Zenata ada kabar gembira lho buat ayah.."

Zaki menatap Zenata seolah bertanya 'apa?'.

"Tapi, ayah makan dulu ya... 3 suap aja deh.." bujuk Zenata.

Zaki akhirnya mengangguk. Dengan senang hati, Zenata menyuapi Zaki.

"Enak kan yah?" tanya Zenata.

Zaki hanya mengangguk. Aldo tersenyum memperhatikan kedua orang di depannya.

Setelah 3 suap, Zaki menolak suapan selanjutnya dari Zenata.

"Lagi ya yah... sekali lagi..." bujuk Zenata. Zaki menggeleng.

"Yaudah, minum ya yah..."

Zaki mengangguk. Setelah itu, Zaki sedikit bersuara.

"Cerita." ucapnya singkat. Zenata tersenyum, ia menoleh pada Aldo. Aldo pun ikut tersenyum.

"Aku besok udah bisa magang ya ... jadi In Syaa Allah tahun ini aku udah bisa wisuda.." ucap Zenata tersenyum.

Zaki pun tersenyum.

"Alhamdulillah..." ucap Zaki.

"Aku senang ayah udah mau bicara sekarang..." ucap Zenata dengan mata berkaca-kaca.

"Maafin ayah karena sudah merepotkan kamu."

"Gak yah... ayah sama sekali gak ngerepotin aku. Aku sayang ayah..." Zenata memeluk ayahnya .

'Saya baru mengenal kamu... Tapi entah kenapa, saya kagum sama kamu Ze...' batin Aldo.