Sudah entah berapa tegukan Erlan meminum minuman beralkohon tersebut. Kini Erlan sudah benar-benar mabuk berat.
Ia terus meracau menyebut nama Ivi.
"Ivi... Hahah... Kamu cantik sekali.... Hahah... Aku gak akan pernah melepas kamu..." ucap Erlan meracau. Ivi lalu melihat handphone Erlan yang tergeletak di atas meja. Ia langsung mengambilnya dan mengirim pesan pada Viko.
'Kembali ke apartemen dan pelajari semua berkas yang ada.. Saya ada urusan..'-Erlan.
Setelah mengirimkan pesan itu, Ivi langsung menghapus history nya dari handphone Erlan. Ia lalu meletakkan kembali handphone tersebut di atas meja.
'Jadi selama ini benar apa kata mereka bahwa aku ini adalah Ivi, Relivia.. Bukan Vivi atau pun Viera... Kenapa kamu tega sih do...' batin Ivi.
"Ivi... Kenapa kamu tinggalin aku?? Kenapa kamu malah menikah dengan lelaki lain?? Kenapa kamu gak mau nungguin aku?? Hahaha..." ucap Erlan meracau.
"Apa kita sudah pernah kenal sebelumnya do??" tanya Ivi. Erlan mengangguk.