Alfi duduk di tepi tempat tidurnya. Ia memikirkan soal keadaan Ivi.
"Gimana ya keadaan Ivi? Dia pasti terpukul banget atas apa yang menimpanya... Gue benar-benar gak nyangka kalau dampak dari pukulan itu akan membuat Ivi sampai mengalami kelumpuhan pada kedua kakinya.. " gumam Alfi.
"Dia pasti benci banget sama gue... Gak! Ini gak bisa dibiarin... Ivi gak boleh benci sama gue... Pokoknya bagaimana pun caranya, gue harus bisa merebut Ivi... Gye harus buat Ivi kembali ke dalam pelukan gue." gumam Alfi.
Tok Tok Tok....
"Permisi tuan... " ucap Anne dari luar kamar Alfi.
"Masuk!" sahut Alfi dari dalam kamar.
Anne pun membuka pintu kamar Alfi dan memasuki kamar Alfi. Dirinya membawa sebuah nampan berisi air mineral, obat-obatan dan makan siang untuk Alfi. Anne meletakkan nampan tersebut di atas meja.
"Tuan, ini makan siang dan obatnya saya letakin di atas meja ya.. Tuan kalau makan tinggal makan aja... " ucap Anne.
"Ya" balas Alfi singkat.