Hari ini Andara sedang jalan-jalan ke taman kota bersama istri dan kedua putrinya, Andara sangat senang setidaknya saat in satu persatu keinginannya mulai terwujud, istri yang cantik luar dalam, putra yang mengenakan dan Tampa dan mungkin dengan kehadiran anak lagi akan membuat hati Andra terasa lengkap.
"Maaf aku, jika aku harus menjadi beban kalian." ucap Angel yang melihat dirinya yang tidak bisa berbuat apapun selain dari duduk di kursi roda.
"Apa yang kau katakan istri ku.... Aku telah menyayangi mu.... dah hanya kau yang pantas untuk disamping ku untuk menjadi ibu dari anak-anakku." ucap Andra sambil mengecup pucuk kepala Angel berapa kali.
"Ayah... mengapa Ibunda menangis?. Ayah menjauhlah Ibunda pasti menengis karna ayah." ucap Fatah yang telah menjauhkan Andra dari Angel.
"Tapi... ayah tidak melakukan apa-apa pangeran kecil." ucap Andara pada putranya.
"Iya nak bunda gak papa kok, tadi mata bunda kelilipan aja." ucap Angel yang terpaksa berbohong.