"Hay Sayang hari ini kita putus". kata seorang pria yang telah menemani hari-harinya selama 1 tahun 6 bulan semenjak menginjak kelas 1 SMA.
"aku lebih memilih dia yang cantik dan langsing ketimbang kau yang tidak cantik dan selalu berpenampilan culun dengan bentuk tubuhmu itu yang sangat tidak seksi sama sekali. kata laki-laki itu dengan tega pada Kania". Kata laki-laki itu dengan teganya merendahkan Kania.
Kania hanya pergi tanpa kata saat itu tidak menangis Kania hanya mengenakan ekpresi bingung dan kemudian meninggalkan tempat itu Kania .
"Ternyata dia hanya mencintai fisikku saja, aku tidak masalah jika memang dia ingin pulus dariku.... ". kata Kania yang sedikit merasa dirinya sangat jelek saat itu, dan kemudian menagis Sepenjang jalan yang dibantu oleh gerimis sehingga penyamaran Kania terus berjalan sampai menemukan taman dan ternya ditanam itu Kania malah melihat orang yang barusan memutuskan hubungan dengannya itu mendekati wanita lain dengan agresif, padahal telah diabaikan oleh perempuan itu, dan bahkan pria itu langsung menyatakan perasaan cintanya pada perempuan itu .
"Ternyata dia sebab kau memutuskan, baiklah jika dengannya kau memang lebih bahagia aku akan iklas melepas mu, kata Kania yang saat itu masing menggunakan seragam SMA dan kemudian pergi meninggalkan tempat itu sambil menangis . Kania memutuskan untuk menguji kakak angkatnya untuk menangkan hati karna butuh waktu yang tidak sebentar untuk membangun sebuah kepercayaan pada seseorang, dan butuh waktu yang tidak sebentar pula untuk menahan rasa sakit akan sebuah penghianatan karna sebuah kepercayaan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kakak Novita". kata Kania setelah sampai di depan tokoh yang terdapat di samping rumah kakaknya.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, ya Allah dek kenapa kamu hujan-hujan an kayak gini, dan bahkan kau juga menangis.. Masuklah bersihkan dirimu, Aku akan membawakan baju ganti untuk mu nanti". kata Novita dan memudian menuntun Kania ke arah kamar mandi.
Setelah mandi membersihkan diri dan mengganti pakaian Kania sudah terlihat lebih rapi dari sebelumnya.
"Kak aku ingin makan apapun yang kakak masak, aku sangat merasa lapar".kata Kania dengan bersemangat sebenarnya Kania sengaja ingin melampiaskan kekesalannya itu pada makanan Kania akan makan yang banyak disaat dia merasa kesal tapi menurut mamanya badan Kania tidak pernah gendut malah Kania terbilang sangat langsing .
"kebetulan kakak masak banyak dek ayo kita makan", kata Novita sambil menarik tangan Kania menuju ruangan makan.
sebelum makan Kania bercerita bahwa dia telah putus dengan Sean dan meminta tolong pada Novita jangan biarkan Sean datang lagi kesini dengan alasan ingin meminta maaf pada Kania.
"Kak aku sudah putus dengannya, dia lebih wanita lain dibandingkan dengan wanita yang gendut Seperti ku . Didepan mata ku sendiri bahkan aku melihatnya meminta gadis itu tuk menjadi kekasih nya". kata Kania berhasil menumpahkan air matanya lagi.
"tapi dek bukankah dia sangat mencintai mu, Sepertianya terjadi kesalah pahaman antara kalian". kata Novita yang tidak yakin Sean menyelingkuhi Kania.
Kania sibuk memakan makanan yang telah tersedia dimeja makan dengan kalap, Novita pun hanya bisa maklum karna efek dari para hati mungkin membuat Kania ingin memakan segalanya. tidak lama setelah Kania menyelesaikan makannya Sean datang tanpa bicara dengan Kania dan kemudian Bicara langsung menggendongnya Kania dan membawanya pergi Sepertianya karung beras.
"Aku harap kalian bisa memperbaiki hubungan kalian". kata Novita yang membiarkan saja Sean membawa Kania.
sementara Kania dengan kedua tangannya memukuli punggung Sean untuk minta ditiru kan. Kania malas lagi bertemu dengan mantan nya itu yang terang-terangan menghianatinya .
"lepaskan aku Sean kita tidak memiliki hubungan apapun kau bisa bebas bersama wanita yang kau cintai dan aku akan pergi". kata Kania yang hampir menangis tapi Kania membatasi dirinya yang tidak boleh menangisi orang yang tidak pernah mencintainya.
tanpa mempertimbangkan omongan Kania Sean langsung membuka pintu mobil dan menyetir sambil memangku Kania karna tidak ingin Kania kabur.
"Sean apa kau sudah gila ya apa yang kau lakukan, aku bisa duduk sendiri. lagi pula kau tadi berkata bahwa aku sangat gendut aku pasti sangat berat berhenti kan mobilnya dulu Aku akan pindah kesamping. kata Kania yang sebetulnya takut mereka akan celaka dengan posisi mereka sekarang pasti Sean tidak akan fokus menyetir.
"Diam lah sayang aku akan menambah kecepatan" , kata Sean dengan santai terus menap kearah jalan dengan kecepatan tinggi laju mobilnya . Kania yang takut pun hanya bisa memeluk tubuh Sean karna memang Sean menyetir sambil mengku Kania bahkan kadang masih sempat membelai lembut rambut Kania yang terlihat sangat ketakutan karna kecepatan mobil yang bertambah tinggi. mereka kemudian tiba di suatu jalan yang sepi di pinggir pantai atau tepatnya dipinggir tebing yang dibawahnya pantai yang indah.
"Kita sudah sampai ayo sekarang buka matamu. selamat ulang tahun sayang. Semua yang kau lihat tadi hanyalah skenario ku yang ingin mengetahui bagaimana reaksi mu pada saat aku bersama wanita lain, aku juga berpura-pura mengatakan kau gendut yang merupakan bagian dari rencana , lihat ini hadiah untuk mu kata Sean yang memberikan kotak kado kecil, dan Sepertianya kuatnya ada di kursi belakang dan semoga tidak remuk". kata Sean menujunya senyum manisnya pada Kania.
"Kau membuat ku tegang sayang bisakah kau memberikan ku sebut kepuasan kali ini", kata Sean yang mulai membuka kancing baju Kania teratas.
"Sean apa yang kau lakukan Sean ini tidak benar biarkan aku turun, Tolong buka pintu jangan kunci pintu mobilnya". kata Kania yang merasa tidak nyaman.
"Aku hanya ingin melihat dan sedikit merasakan kau tenanglah sebenar lagi kita akan menikah". kata Sean yang berhasil membuka 3 kancing teratas baju kemeja Kania. Sean saat ini tidak seperti Sean yang Kania kenal Kania berusaha bergerak untuk berusaha membuka pintu mobil untuk keluar dan menjauh dari Sean.
"Tidak Sean kita sudah putus beberapa jam yang lalu, kau sendiri yang memuaskan ku". sekarang tolong biarkan aku pergi kata Kania yang berusaha memasang kancing bajunya agar tertutup kembali.
"Sudah kukatakan sayang bahwa aku tadi hanya mengerjai mu untuk memberikan mu kejutan". kata Sean dengan nada marah dan malah menyerang Kania dengan ciuman hangat pada bibir kania yang belum pernah dilakukan oleh mereka berdua sebelumnya.
mereka berciuman cukup lama, lebih tepat Sean yang mengecupi bibir kania sedangkan Kania hanya diam seperti patung dan tangan Kania berusaha membuka pintu mobil dengan perlahan dan kemudian Kania bisa membuka pintu mobil itu. Saat Sean melepaskan ciumnya pada Kania dan sedikit melonggarkan pelukannya pada Kania, Kania mengambil kesempatan itu untuk pergi menjauh dari mantan itu dengan berlari kencang dan Tampa sepengetahuannya ada mobil dari arah lain yang melaju kencang dan menabrak dirinya sehingga membuat Kania tidak sadarkan diri.