"Asalamuaikum warahmatullahi wabarakatuh kek???", tanya Azka yang baru saja datang bersama dengan istri karna permintaan Istrinya yang mungil dan manis itu.
"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatu.Nak Ayo masuk, akhirnya kalian datang berkunjung juga sore ini, setelah sekian lama sibuk!", ucap Zubair pada Azka dan Zya dengan nada menyindir.
"Hehehheh..... maafkan Azka kek. Azka terlalu sibuk belakangan ini ", ucap Azka yang membenarkan ucapan kakeknya.
"Iya sibuk banget..... sampai-sampai lupa Ama kakeknya sendiri!", ucap Zubair yang pura-pura merajuk.
"Ya Allah kekek gak sejahat itu juga Azka kali kek, sebenarnya Azka kesini menang karna permintaan zya yang merindukan kakek dan suasana rumah ini tapi Azka juga merindukan kakek dan ruamah ini", Ucap Azka menjelaskan.
"Iya itu benar, kakek sehat dan baik-baik saja kan???, selama kami pindah keapartemen cucu kakek ini sangat posesif pada ku". ucap zya dengan mata berkaca-kaca.
"Alhamdulilah kakek sehat nak, Ternyata benar cuman kamu yang merindukan kakek nak cucu kakek ini memang sangat posesif jika berkaitan dengan orang yang dicintainya. Bersabarlah nak semenjak dia menikah dengan mu ukiran senyum diwajahnya mulai banyak terlihat". Ucap Zubair berterus terang.
Azka baru saja ingin memprotes pernyataan yang luar dari ucapan kakeknya tapi tidak jadi karena seperti istri cantik ini terlihat sedih.
"Yang kok nangis sih.....???!", Tanya Azka yang bingung.
Azka menaik turunkan alisnya seakan bertanya pada kakeknya "apa yang harus kulakukan kek?". Sedangkan Zubair hanya mengangkat kedua bahunya dan memegang kening nya sendiri seakan berkata " Entah tapi mungkin dia sedikit lelah kurang enak badan".
Azka yang bingung Karna tidak dapat jawaban dari zya pun langsung memeluk zya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
"Maafkan kek kami kekamar Azka dulu ya??!", tanya Azka pada Zubair.
"Iya nak beristirahat lah", jawab Zubair yang tersenyum manis.
Azka langsung memeluk dengan lebih lembut dan memanda kedua mata zya yang masih mengeluarkan air mata, setelah mereka memasuki kamar tidur milik Azka yang sebelum pinda ke apartemen.
"Kenapa kau menagis Sayangku???", tanya Azka pada zya.
"Aku.... aku... aku... hanya merasa bersalah, karna aku... kau tidak terlalu sibuk menjagaku.. dan tidak mengunjungi...kakek", Ucap zya sesenggukan.
Azka langsung memeluk erat istri itu dan memindahkan duduk zya yang tadinya disamping menjadi dipangkuan nya dengan wajah mereka yang saling berhadap-hadapan.
" Jangan menangis sayang, aku memang terlalu sibuk dan malas keluar apartemen belakangan ini jadi bidadari surgaku kau tidak perlu merasa sedih dan bersalah karna ini merupakan kesalahan ku, Emmuach". Ucap Azka menjelaskan dengan gemas yang kemudian diakhiri dengan kecupan di bibir manis Zya.
Diluar dugaan zya malah mengelap bibirnya dan terlihat kurang nyaman. Wajah memerah bukan karna malu tapi karna ingin mengamuk dan tanpa matanya tajam seakan berkata "Jangan mesum disini!!!!". Hal ini dapatkan Azka tersenyum karna Azka lebih suka wajah marah dan kesal Zya dari pada wajah sedih istrikanya itu. Azka terus tersenyum, memonyong kan bibir nya dan menaikkan turunkan alisnya seakan berkata "Apakah kau ingin lebih dari sekedar kecupan???!". zya hanya mendandang dengan malas keusilan suamiya itu seakan berkata " Dasar suami mesum".
"Aku tau apa yang kau pikirkan Sayang, Aku memang sangat tampan". Ucap Azka dengan percaya diri sambil menaik turunkan alisnya.
"Kau sangat percaya diri sekali suamiku....". Ucap zya dengan gemasnya bahkan telah mencubit kedua pipi Suamiya itu dengan tangan mungilnya.
"Aw...aw.. yang kok dicubit sih??!", tanya Azka yang tidak terima pada perlakuan istinya itu.
"Karna Abang bikin aku gemas....", ucap zya dengan santainya.
"Kalau gemesin tu disayang bukan dicubit sayangku....!!", ucap mengusap pelan rambut zya yang tertutup hijab.
"Emang gak boleh ya???!", ucap zya dengan mata berkaca-kaca terlihat sangat ingin menangis lagi.
"Eh..eh... kok cengeng banget sih yang, boleh kok apa sih yang gak boleh buat adek", ucap Azka sambil memeluk erat tubuh istrinya itu dan mengusap kepala zya dengan penuh kasih sayang.
"Makasih bang, Oh iya kita belum kasih tau kakek tadi tentang calon cucunya ", ucap zya tidak jadi menanngis dan mengeratkan pelukannya tangannya pada pinggang suamiya.
"Iya dek, nanti aja pas makan malam sekali aja ya dek... Emmuach,emmuach,emmuach", ucap Azka sambil mengecupi kepala istrinya itu dengan penuh kelembutan dan kasih sayang.
Zya sangat merasa malu dengan sedikit perlakuan intim suami itu, dan sekarang bahkan Zya telah menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suminya itu. Azka pun hanya bisa tersenyum dan memeluk erat tubuhku kecil zya dan membisikkan kata "Dek kau sangat pemalu padahal kita sudah sering melakukannya". Ucapan Azka itu dihadiahi pukulan pelan oleh zya pada lengan suamiya, dan membalas bisikkan Azka dengan berkata "Kata-kata mu... itu sangat mesum bang, bagaimana jika nanti ada yang mendengar. Aku pasti sangat malu!!!". Ucapan zya pun berhasil membuat Azka tertawa lepas dan berkata "Kau istriku dek bukan istri orang lain!". ucapan Azka membuat Zya merasa kesal terus di tertawakan pun berusaha turun dari pangkuan suaminya itu tapi tentunya tidak diizinkan oleh Azka.
"Mau kemana sayang ku???!". tanya Azka pada zya setelah menghentikan tawanya.
"Aku mau duduk sendiri, Abang selalu mengejekku dari tadi!!!". Ucap zya yang merajuk.
"Maaf Abang ya sayang tapi kamu itu terlalu lucu menggemaskan Dimata ku". ucap Azka mengusap pelan pipi zya. Diluar dugaan zya malah tersenyum dan mengecup bibir suminya itu memudian menenggelamkan wajahnya pada dada bidang suamiya itu karna merasa malu.
"hahahaha..... kau sangat lucu sayangku.... mengapa kau sangat malu bahkan sebentar lagi kita akan memiliki baby??!". ucap Azka sambil membalas pelukan erat zya dan membelai lembut kepala zya dengan penuh kasih sayang.
Dari luar kamar terdengar suara kakeknya memanggil Mereka berdua setelah bunyi ketukan pintu.
"Azka... zya... nak ayo kita makan malam terlebih dahulu...!!!". Ucap Zubair yang kemudian pergi meninggalkan tempat itu karna telah mengetahui bahwa kedua cucunya itu pasti mendengarkan suara nya .
"Iya kek 5 menit lagi kami sampai!!". ucap Azka . Zubair hanya menggeleng kan kepalanya karna sudah hapal dengan watak sang cucu.
Setelah selesai maka malam Azka pun bercerita pada kakeknya tentang calon anak mereka.
"Kakek sebenarnya kami kesini juga ingin memberikan kabar gembira pada kakek, Zya telah mengandung anak ku!!!". ucap Azka dengan spontan.
"Wah benarkah itu artinya aku akan segera memiliki cicit???!". tanya Zubair sambil tersenyum bahagia bergantian memandang zya dan Azka meminta Persetujuan.
"Iya kek", Ucap Zya yang tersenyum manis.
"Tentu saja kek, kami bahkan baru memberitahu kakek tentang kabar ini sedangkan ayah dan bunda belum". ucap Azka dengan jujur.
"Iya... aku lupa menghubungi mereka", ucap zya dengan mata berkaca-kaca.
"Jangan nangis cucu kakek yang cantik, tar cicit kakek juga ikut nangis karna ibundanya nangis". ucap Zubair pada zya.
sedangkan Azka yang merasa bersalah lansung menyesali kebodohan nya.
"Maaf sayang tapi aku tidak bermaksud menyingung mu", ucap Azka denga pelan dan hati-hati karna zya memang lebih sensitif belakang ini mungkin bawah baby nya.