"Yang.... yang sayang.... bangun lah kau belum makan sejak pagi dan sekarang kau malah asik tidur sekarang masih pagi sayang." Kata Azka Muzza menepuk pelan pipi istri dengan tapi tidak ada pergerakan dari Zya, Azka terpaksa menjaili nya dengan memencet hidung Zya.
"Abang... aku.. ngantuk. Terus ganggu aku tidur kenapa sih?" kata Zya yang kemudian menenggelamkan wajahnya di bantal.
"Kamu belum makan sayang, boboknya nanti lagi ya. Sekarang makan dulu, nanti kalo kamu gak makan kamu bisa sakit." kata Azka dengan penuh kesabaran.
"Nanti aja lah bang, aku belum lapar. Abang aja yang makan sana, anggep aja gantian aku." kata Zya dengan malas.
"Makan sekarang gak?" kata Azka dengan jail mengelitiki zya. Azka sudah kehabisan cara membujuk makannya mungkin dengan menggunakan jurus gelitikan ini Zya akan makan.
"Hahahhaha.... aaha.... hahahaha." udah cukup bang perut Zya sakit Abang di gelitikin terus." Kata zya yang merasa perutnya sedikit keram.
"Sayang kamu beneran gak papakan? kata Azka yang melihat istrinya itu seperti menahan rasa sakit.
"Perut aku sakit banget, rasanya keram."kata Zya dengan mata berkaca-kaca.
Dengan perlahan Azka mengelus perut istrinya itu. Maafkan aku sayang aku tadi hanya bercanda .
"Kita akan kedokteran sekarang." kata Azka dengan wajah panik.
"Aku tidak papa, teruslah elus perutku sekarang keramnya sudah berkurang. Aku merasa sangat mengantuk." Kata zya yang memejamkan matanya kembali.
"Yang tapi kamu belum makan." Azka yang kesal karena Zya tidak ingin makan makanan yang telah dibawakannya pun berniat membawa makanan itu kebelakang karna sudah dingin.
"Abang tadi kan Zya minta buat elus-elus perut Zya bukannya Abang pergi nyari wanita lain." kata Zya yang kelewat ngasal.
"Kamu kenapa sih Yang, aku cuman mau balikin makanan ini kedapur karna kamu gak mau makan, Siapa juga yang mau cari pengganti kamu. Kamu tuh udah jauh lebih cukup dan sempurna sebagai pelengkap hidup aku." kata Azka yang malah membatalkan niatnya untuk membawa makanan dingin itu ke dapur. Azka malah memeluk Zya dengan sayang dan mengecupi bibir merah Zya yang terlihat cemberut.
"Apasih cium-cium, aku lagi marah tau?" kata Zya dengan muka memerah.
"Emang ada orang marah pakek ngomong lagi marah dulu, terus kalo orang maling juga ngikutin cara kamu yang bilang dulu ke pemilik rumah kalo lagi nyuri penuh dong sel penjara sayang." Kata Azka yang entah kenapa dapat berfikir kritis saat bersama Zya.
"Sekarang Zya lapar tapi Zya hanya mau makan pitzza keju ama ayam geprek pedas." kata Zya dengan bersemangat.
"Tapi sayang apakah kau yakin? bukan kau tidak terlalu menyukai makanan cepat saji dan pedas?" kata Azka yang merasa heran.
"Entahlah tiba-tiba aku hanya ingin memakan makanan itu, setelah itu mungkin eskrim vanila akan sangat cocok sebagai menu penutup." kata Zya sambil tersenyum membayangkan Eskrim vanila yang manis.
Azka merasa ada yang aneh dengan istri nya ini, Menyapa Zya tiba-tiba menginginkan hal yang mustahil disukai Zya Sebelumnya.
"Aku maunya sekarang juga, kalo Abang gak mau beliin aku gak usah makan aja." kata Zya dengan cemberut dan melanjutkan tidur dan malas-malasan di ranjang.
"Kok gitu aja marah si, kita pesan sekarang ya Adek harus makan biar gak sakit. Abang akan beliin apa pun asal adek mau makan." Azka yang telah disamping Zya sambil mengusap pelan kepala Istri cantiknya yang tertidur pulas Isti.
Sepuluh menit kemudian.
Tok, tok, tok.
"Maaf tuan ini ada pesanan Yang anda minta". kata seorang Abang ojek oleh.
Azka melakukan delivery untuk martabak dan ayam geprek nya. Sedangkan Eskrim vanila ada beberapa di kulkas yang Azka sembunyikan dibawah tumpukan Eskrim coklat kesukaan Zya.
"Ok, ini bang". kata Azka kemudia memberikan beberapa uang ratusan.
"Uangnya gak ada yang pas aja apa?, saya gak punya kembalian nya bang?". tannya Abang delivery itu.
"Yaudah sisanya buat Abang aja klo gitu." kata Azka dengan santai.
"Terimakasih banyak bang, kalau gitu saya pamit dulu. Semoga harta Abang berkah ya?". kata tukang delivery itu pergi telah mengucapkan terima dan mendoakan Azka.
"Sama-sama. Amin." kata Azka lalu kemudian menutup pintu dan membawa makan itu kedalam kamar Untuk Zya.
"Sayang bangun ya.... ni pesenan kamu dah datang. Sekarang makan dulu mumpung makanannya masih anget." Kata Azka berusaha membangunkan Zya.
Zya hanya sedikit memicingkan mata dan mengintip apakah makanan itu benar sesuai dengan pesan nya atau tidak.
"Abang sekarang suapin aku ya." kata Zya dengan tubuh bersandar pada ranjang dan mata masih terpejam.
Azka yang melihat tingkah mengemaskan Istrinya itu dengan senang hati menyuapi Zya makan.
"Sayang makannya pelan-pelan aja gak ada yang mau minta kok." Kata Azka yang melihat Istrinya makan dengan lahap bahkan telah menghabiskan setengah porsi Pitzza keju dan 1 porsi Ayam geprek pedas. Untungjya tadi Azka memesan 2 porsi Pitzza keju ukuran besar dan 2 porsi ayam geprek untuk mereka makan, sebelum Azka sangat yakin bahwa istrinya tidak akan mampu menghabiskan setengah porsi Pitzza karna badan Zya yang kecil, tapi sepertinya Zya sekarang akan mampu menghabiskan semua makanan itu melihat cara makan Zya yang sangat kalap seperti orang yang sudah tidak makan bertahun-tahun.
"Aku masih sangat lapar tapi sudah tidak mau makan ayam geprek, sekarang mana Es krim Vanila ku." kata Zya dengan berbinar.
Yang benar saja Istrinya ini telah menghabiskan 2 porsi Pitzza keju ukuran jumbo dan 1 porsi Ayam geprek ukuran sedang. Bahkan sekarang perut kecilnya itu masih menginginkan eskrim vanila seperti ada yang tidak biasa dengan tingkah Istrinya ini.. Kenapa tiba-tiba menjadi sedikit pemalas dan makannya bertambah 2 kali lipat, pikir Azka.
"Ini Eskrim mu." kata Azka setengah tidak rela memberikan semangkuk besar Eskrim vanila kesukaanny itu.
Dengan lahap Zya memakan eskrim Vania itu tanpa tersisa. bahkan Azka tiba-tiba merasa kenyang melihat cara makan istrinya itu yang sangat lahap. Kali ini Zya makan eskrim sendiri karna takut Azka akan meminta nya.
"Setelah ini kita ke dokter ya sayang untuk memastikan keadaan mu. Besok kan Acara universery Ayah Bunda jadi Adek harus dipastikan dalam keadaan sehat." kata Azka setelah Zya selesai memakan semua makanan dan hanya menyisakan nya 1 porsi ayam geprek ukuran sedang.
"Tapikan Zya baik-baik aja bang.... Zya gak sakit. Zya gak mau kedokter entar Zya di suntik lagi." Kata Zya yang phobia dengan jarum suntik.
"Gak sayang kamu cuman di periksa aja, Gak disuntik kok. Mau ya.... kerumah sakit?" kata Azka membujuk Zya.
Zya hanya menggeleng kan kepalanya dan melanjutkan tidur setelah makan.