Zainab sangat merasa kesal karena tentunya tidak ada satu wanita waras pun yang merasa aman saat ingin istirahat tapi ada laki-laki asing yang menemaninya. Walaupun laki-laki itu telah membantu Zainab yang terluka tetap saja Zainab sangat merasa canggung dan malu pada laki-laki itu yang tidak lain adalah Zyan.
"Kau sudah bangun sanyang?" ucap Zyan yang tersenyum manis meliat Zainab dengan muka bantal karena memang baru saja bangun tidur setelah sebelumnya di paksa oleh Zya untuk minum obat.
Tentunya saat ini Zainab merasa mungkin pendengarannya salah mana mungkin laki-laki yang baru beberapa kali bertemu dengannya itu memanggilnya dengan sebutan sayang. Lagi pula siapa dia dan siapa Zainab tentunya bagaikan bumi dan langit. Tentunya Zainab cukup sadar diri dan tidak ingin berkhayal terlalu tinggi.