Sebenarnya Davina sangat merasa tidak nyaman jika harus mengandeng tangan pria uang sangat kaku dan bermuka datar seperti Vano tapi demi ke sembuh adiknya daviana harus mengikuti permainan takdir ini.
"Wajah tunangan mu seperti nya tidak asing?" ucap Andra saat melihat Vano yang sedang berjalan kearahnya.
"Iya tuan, dia resepsionis yang berkerja di kantor anda." ucap Vano dengan malas.
"Oh baguslah itu berarti kalian bisa berkerja dengan baik." ucap Andra.
"Sayang..... apakah kau sudah siap? sekertaris Van telah membawa pacaran untuk menemani mu nanti..... kau tidak perlu takut sendirian." ucap Andra dengan sedikit berteriak kearah mobilnya yang terparkir berjarak sekitar 20 meter saja.
Terlihat seorang wanita cantik keluar dari mobil dengan balutan pakaian kelas atas yang tentunya pilihan dari Andra, Andra tidak mau mereka di permalukan kembali seperti pada hari saat beberapa bulan lalu.