"Hallo...."
"Siapa?" tanya Sean yang bingung Karna nomor telepon tersebut tidak dikenal sebelumnya.
"Hay, Sean..... apakah kau bisa datang membantu ku sekarang.... ah..." teriak waniata di dari dalam handphone Sean.
Sean sudah sangat paham dan hapal akan suara wanita yang selalu membuat hati nya luluh lantak bahkan remuk dan hilang terbawa debu.
"Kau.... tidak bisa, aku sedang sibuk." ucap Sean datar.
"Aku akan melenyapkan suster kampung itu.... dalam waktu 5 belas menit... huh.... cepet lah." Desak waniata itu dengan ancaman.
"Kau sudah gila..." umpat Sean geram. Sean untung tadi telah mengambil jarak agak jauh dari Angel sehingga Angel tidak bisa mendengarkan dialognya dengan wanita ular yang sedang mengencaninya itu.
Yang hanya dapat Sean pikiran saat ini adalah kesempatan Angel, kesembuhan Angel dan keberhasilan wanita yang telah menjadi korban karna kelalaian nya itu.